Joko
Yuliantoro & Onno W. Purbo (ITB)
Untuk beroperasinya sebuah jaringan
komputer Internet, sebetulnya pengalamatan sebuah komputer dilakukan
menggunakan angka yang dikenal sebagai Internet Protocol (IP) Address yang
terdiri dari 32 bit. Tentunya akan sukar bagi manusia / user untuk mengingat
sekian juta komputer di seluruh Internet. Untuk itu dikembangkan penamaan mesin
yang lebih manusiawi menggunakan konsep Domain Name System (DNS). Pada tulisan
ini kami akan mencoba menjelaskan cara mensetup DNS Server di mesin dengan OS
UNIX. Kemampuan ini akan sangat dibutuhkan bila sebuah institusi /perusahaan
ingin mempunyai nama hostname sendiri di Internet.
Domain
Name System adalah salah satu jenis sistem yang melayani
permintaan pemetaan IP Address ke FQDN ( Fully Qualified Domain Name )
dan dari FQDN ke IP Address. FQDN lebih mudah untuk diingat oleh manusia
daripada IP Address. Sebagai contoh, sebuah komputer memiliki IP Address 167.205.22.114 dan
memiliki FQDN “nic.itb.ac.id”.
Nama “nic.itb.ac.id”
tentunya lebih mudah diingat daripada nomor IP Address di atas. Apalagi setelah
lahirnya konsep IP Version 6 yang memiliki 6 segment untuk setiap
komputer sehingga nomor IP Address menjadi semakin panjang dan lebih sulit
untuk diingat. Selain itu, DNS juga menyediakan layanan mail routing, informasi
mengenai hardware, sistem operasi yang dijalankan, dan aplikasi jaringan yang
ditangani oleh host tersebut.
Pada sistem operasi UNIX, DNS
diimplementasikan dengan menggunakan software Berkeley Internet Name Domain
(BIND). BIND ini memiliki dua sisi, yaitu sisi client dan sisi server. Sisi
client disebut resolver. Resolver ini bertugas membangkitkan pertanyaan
mengenai informasi domain name yang dikirimkan kepada sisi server. Sisi server
BIND ini adalah sebuah daemon yang disebut named. Ia yang akan menjawab
query-query dari resolver yang diberikan kepadanya.
Pada saat BIND dijalankan, ia
memiliki 4 modus operasi, yaitu :
· Resolver-only
Komputer
hanya membangkitkan query informasi domain name kepada sebuah DNS server dan
tidak menjalankan fungsi DNS server.
·
Caching-only
Komputer
menjalankan fungsi name server tetapi tidak memiliki database DNS server. Ia
hanya mempelajari jawaban-jawaban query yang diberikan oleh remote DNS server
dan menyimpannya dalam memory. Data-data dalam memory tersebut akan digunakan
untuk menjawab query selanjutnya yang diberikan kepadanya.
·
Primary server
Komputer
menjalankan fungsi name server berdasarkan database yang dimilikinya. Database
ini dibangun oleh administrator DNS. Server ini menjadi authoritative source
bagi domain tertentu.
·
Secondary server
Komputer
menjalankan fungsi name server berdasarkan database yang diambil dari primary
server. Proses pengambilan file database ini sering disebut zone file
transfer. Ia juga menjadi authoritative source bagi domain tersebut.
Resolver-only
Saat berada
dalam modus resolver-only, BIND akan mencari file /etc/resolv.conf (pada UNIX umum) dan membaca konfigurasi yang
tertera dalam file tersebut. Jika BIND tidak menemukan file tersebut maka ia
akan menggunakan konfigurasi standar yang dimilikinya.
Bentuk dasar sintaks pada file
/etc/resolv.conf adalah sebagai berikut :
domain name
nameserver address
[nameserver address]
domain menyatakan
default domain seperti yang didefinisikan oleh entry name. Jika ada
penulisan nama host yang tidak mengandung tanda baca titik maka resolver akan
menambahkan entry name
di
belakang nama host tersebut. Sebagai contoh, jika Anda menuliskan host name mail saja dan entry name berisi ptn.co.id maka
resolver akan menggunakan nama mail.ptn.co.id.
nameserver
menyatakan server mana yang harus dihubungi jika ada query dari resolver
mengenai domain di atas. Apabila server tersebut tidak bisa dihubungi, server
selanjutnya menjadi sasaran lemparan query.
Contoh
listing file /etc/resolv.conf :
# Resolver
configuration file
domain ptn.co.id
# Server terdekat
adalah mumet.ptn.co.id, IP 169.98.3.1
nameserver 169.98.3.2
# Gagal ??? Coba
server kedua : nggliyeng.ptn.co.id, IP 169.98.2.15
nameserver 169.98.2.15
# Gagal lagi ???
Server ketiga : ngeh.ptn.co.id, IP 169.98.1.2
nameserver 169.98.1.2
|
Ketiga
modus selanjutnya dapat dijalankan secara bersamaan atau berdiri sendiri pada
sebuah komputer yang menjadi DNS server. Pengaturan modus ini dilakukan pada
konfigurasi daemon named. File-file penting yang menjadi acuan bagi named
untuk beroperasi adalah named.boot, data_cache, data_domain, dan data_reverse.
named.boot adalah file yang berisi boot script bagi DNS server. data_cache
adalah file yang berisi DNS root server. data_domain adalah file
yang berisi pemetaan dari FQDN ke IP Address dan data terlengkap dari domain
yang bersangkutan. data_reverse adalah file yang berisi data mengenai
pemetaan IP Address ke FQDN. Pada sistem operasi UNIX, file-file tersebut
terletak di direktori /etc/namedb. Direktori tersebut menjadi default
bagi named.
File konfigurasi yang paling penting
bagi named adalah file /etc/namedb/named.boot. File ini berisikan
perintah-perintah yang mendefinisikan fungsi named sebagai caching-only
server, primary server, atau secondary server.
Caching-only
Jika kita ingin
mengatur agar named hanya beroperasi pada modus caching-only maka file
named.boot hanya berisi perintah cache diikuti nama file yang berisi
server-server utama yang menjadi tempat melemparkan query.
Berikut ini contoh file named.boot
dimana kita mengatur named agar beroperasi pada modus caching-only :
; file named.boot
;
; mendefinisikan default directory
directory /etc/namedb
;
; menjadi caching-only server
cache data_cache
;
|
Primary Server
Jika kita
menghendaki named pada komputer kita menjadi primary server, kita
tambahkan kata primary diikuti domain yang dipegang oleh named
tersebut dan diakhiri dengan nama file yang berisi database domain tersebut..
Sebagai
contoh, komputer kita menjadi primary server untuk domain ptn.co.id
dengan file data_domain berjudul ptn. Sebaiknya,
sebuah primary server juga menjalankan fungsi caching-only. Hal ini untuk
menambah kehandalan server dalam menjawab query-query yang cukup rumit. File named.boot
akan berisi sebagai berikut :
; file named.boot
;
; mendefinisikan default directory
directory /etc/namedb
;
; menjadi caching-only server
cache data_cache
;
; menjadi primary server atas domain
ptn.co.id
primary ptn.co.id ptn
;
; menjadi primary server atas pemetaan IP
Address 169.98.1.x ke FQDN
primary 1.98.169.IN-ADDR.ARPA rev_169.98.1.x
;
|
Jika
komputer kita juga menjadi primary server atas pemetaan IP Address 169.98.1.x
ke FQDN maka kita tambahkan entry yang terakhir.
Secondary Server
Secondary server
adalah DNS server yang menggunakan database domain yang ditransfer dari primary
server. Untuk mengatur server agar menjadi secondary bagi domain tertentu, kita
tambahkan kata secondary diikuti dengan domain yang dipegang, kemudian
diikuti oleh IP Address primary server dan diakhiri dengan nama file databasenya.
Sebagai
contoh, komputer kita akan bertindak sebagai secondary server untuk domain pts.ac.id.
Primary server domain dipegang oleh server dns.pts.ac.id
dengan nomor IP Address 190.21.85.2.
Kita edit file named.boot sehingga menjadi seperti berikut :
; file named.boot
;
; mendefinisikan default directory
directory /etc/namedb
;
; menjadi caching-only server
cache data_cache
;
; menjadi primary server atas domain
ptn.co.id
primary ptn.co.id ptn
;
; menjadi secondary server atas domain
pts.ac.id dari dns.pts.ac.id
secondary pts.ac.id 190.21.85.2 sec_pts
;
; menjadi primary server atas pemetaan IP
Address 169.98.1.x ke FQDN
primary 1.98.169.IN-ADDR.ARPA rev/rev_169.98.1.x
;
; menjadi secondary server atas pemetaan IP
Address 190.21.85.x ke FQDN
secondary 85.21.190.IN-ADDR.ARPA 190.21.85.2 rev/sec_190.21.85.x
|
Jika kita juga menjadi secondary
server atas pemetaan IP Address 190.21.85.x ke FQDN dari server dns.pts.ac.id kita
tambahkan entry yang terakhir.
Langkah selanjutnya adalah membuat
file data_domain dan data_reverse (seperti file ptn dan rev/rev_169.98.1.x)
yang akan dibahas pada artikel mendatang.
Daftar Pustaka
·
RFC 1034, “Domain Names -
Concepts and Facilities”
·
RFC 1035, “Domain Names -
Implementation and Spesification”
No comments:
Post a Comment