Dalam jaringan
komputer pentransferan file dari satu komputer ke komputer lainnya sepertinya
sudah menjadi kebutuhan dasar. Oleh karena itu banyak dibuat protokol aplikasi
untuk mengelola file transfer tersebut.
Diantara
sekian banyak protokol aplikasi untuk transfer file, File Transfer Protocol (FTP) adalah protokol aplikasi yang paling
populer dan paling banyak digunakan khususnya di dunia Internet (TCP/IP).
File Server (SAMBA)
Jika dalam
satu jaringan ada berbagai macam sistem dengan berbagai macam platform, maka
dibutuhkan sebuah program yang menjembatani sehingga semua mesin dapat saling
berhubungan satu sama lain. Salah satu program yang menjembatani Linux (dan
UNIX pada umumnya) dengan mesin Windows yang cukup terkenal adalah Samba.
Samba
merupakan aplikasi Unix yang memanfaatkan protokol SMB (Server Message Block).
Sebagian sistem operasi memanfaatkan SMB dalam komunikasi client-server-nya,
termasuk Windows dan OS/2. Samba memungkinkan mesin Linux berkomunikasi dengan
mesin Windows/Dos atau OS/2. Dengan Samba Anda dapat menggunakannya untuk :
1.
Menghubungkan setiap mesin Unix
(termasuk Linux) dengan mesin Dos/Windows
2.
Menempatkan mesin Unix (Linux)
sebagai Primary Domain Controller sebagaimana yang dilakukan NT.
Oleh sebab itu
lewat Samba, Anda dapat membuat server dengan klien produk Microsoft Windows,
dengan layanan :
1.
Berbagi (share) file dan
printer.
2.
Membantu pengguna browsing di
network neighborhood
3.
Memberikan otentikasi kepada
tiap klien yang login ke dalam domain
4.
Memberikan atau membantu dengan
WINS name server resolution.
Peralatan
1.
Sebuah
Mandrake 9.0 Linux Server dengan ProFTP dan SAMBA yang sudah terinstall.
2.
PC
client yang terhubung dengan PC Server via LAN.
Langkah
Percobaan
FTP Server
1.
Login
sebagai root melalui su ke
sistem Linux
#su
#passwd
2.
Pastikan ProFTP sudah
terinstall
#rpm –qa |grep proftpd
proftpd-1.2.7-1mdk
Jika belum,
install terlebih dahulu menggunakan software
manager
3.
Lihat file /etc/services
File ini berisi
informasi servis TCP/IP yang tersedia, dan yang berhubungan dengan FTP adalah
baris berikut:
ftp 21/tcp
Pastikan baris diatas ada sehingga
port 21 untuk komunikasi FTP tersedia.
4.
Lihat file
/etc/xinetd.d/proftpd.xinetd
Pastikan isinya seperti berikut:
service ftp
{
disable = yes
socket_type = stream
wait = no
user = root
server = /usr/sbin/in.ftpd
log_on_success += DURATION USERID
log_on_failure += USERID
nice = 10
disable = yes
}
Pada contoh konfigurasi diatas, xinetd
akan diberitahu bagaimana mengimplementasikan servis ftp pada server tersebut.
5.
Lihat file /etc/ftpusers
File ini berisi user-user yang tidak diperbolehkan mengakses FTP
Server Anda. Secara default, file ini berisi:
root
bin
daemon
adm
lp
sync
shutdown
halt
mail
news
uucp
operator
games
nobody
Jika ingin melarang user tertentu untuk mengakses FTP Server,
tinggal memasukkan user tersebut ke dalam file /etc/ftpusers
6.
Pengetesan FTP Server
a.
Buka browser dan ketikkan ftp://192.168.1.1 (IP FTP Server), sesuaikan
untuk kelompok lain
b.
Masukkan User_name dan Password
seperti Gambar dibawah kemudian klik LogOn, tentunya user tersebut adalah user
aktif pada PC FTP Server, jadi harus dibuat terlebih dahulu.
c.
Kemudian akan muncul windows layaknya
windows explorer, dimana file yang terbuka adalah file-file dalam direktori
“/home/user_yang _login“ dan full akses.
![]() |
Login ke FTP Server Linux |
Samba (File Server)
1.
Pastikan paket-paket samba
sudah terinstall
#rpm –qa |grep samba
samba-server-2.2.7a-8mdk
samba-common-2.2.7a-8mdk
samba-client-2.2.7a-8mdk
2.
Konfigurasi Samba
File konfigurasi samba adalah samba.conf
dan terletak di direktori /etc/samba, berikut adalah bagian penting dari file
konfigurasi samba yang perlu dirubah sesuai kondisi jaringan
[global]
workgroup = kelompok1
Konfigurasi workgroup adalah menunjukkan Server Samba termasuk dalam
workgroup apa, isikan sesuai workgroup kelompok anda, dimana computer client
juga memakai workgroup ini.
server string =
kelompok1 file server
Konfigurasi ini akan muncul di windows explorer sebagai string
keterangan dari Samba Server
host allow = 192.168.1.
Konfigurasi ini dimaksudkan network mana yang boleh mengakses Samba
Server, isikan sesuai network kelompok anda.
security = user
Konfigurasi ini digunakan Samba Server untuk mengetahui metode apa
yang digunakan mengautentikasi client. Ada
tiga nilai yang digunakan yaitu: user,
share, dan server. Gunakan option user
yang nantinya akan meminta client untuk mengisi username dan password untuk
autentikasi.
interface =
192.168.1.1/24
Konfigurasi ini menunjukkan bahwa Samba Server menggunakan IP
192.168.1.1, dan jika mempunyai IP lain maka harus ditambahkan.
domain logons = yes
Konfigurasi ini berlaku jika computer client menggukan domain untuk
koneksi ke jaringan.
Bagian berikut adalah untuk men-share file
[home]
comment = Home Directories
browseable = no
writeable = yes
[master]
comment = Directory master
path = /usr/local/src
public = yes
writeable =
no
browseable
= yes
[printers]
comment
= Printer kelompok1
path
= /var/spool/samba
browseable
= no
guest ok =
yes
printable =
yes
[umum]
comment
= Boleh diambil
path
= /usr/local
public
= yes
writeable
= no
browseable
= yes
3.
Administrasi Samba
Paket Samba menggunakan du abuah daemon yaitu smbd untuk Samba server dan nmbd
untuk Netbios name server. Dan untuk memulai dan menghentikan samba adalah
seperti berikut:
#/etc/rc.d/init.d/samba
start
#/etc/rc.d/init.d/samba
stop
#/etc/rc.d/init.d/samba
restart
4.
Pengetesan Samba Server
Buka windows explorer disisi client dan cari komputer Samba Server,
kemudian lakukan akses file. Perhatikan no IP harus sesuai dan pastikan secara
fisik jaringan tersambung dengan baik.
Referensi
Jhony H. Sembiring, “Jaringan
Komputer Berbasis Linux”.
http://www.sdn.or.id/share/ServerLinux/node67.html
No comments:
Post a Comment