Saturday, October 8, 2011

Konfigurasi FTP dan File Server SAMBA

File Transfer Protocol (FTP)
Dalam jaringan komputer pentransferan file dari satu komputer ke komputer lainnya sepertinya sudah menjadi kebutuhan dasar. Oleh karena itu banyak dibuat protokol aplikasi untuk mengelola file transfer tersebut.
Diantara sekian banyak protokol aplikasi untuk transfer file, File Transfer Protocol (FTP) adalah protokol aplikasi yang paling populer dan paling banyak digunakan khususnya di dunia Internet (TCP/IP).
File Server (SAMBA)
Jika dalam satu jaringan ada berbagai macam sistem dengan berbagai macam platform, maka dibutuhkan sebuah program yang menjembatani sehingga semua mesin dapat saling berhubungan satu sama lain. Salah satu program yang menjembatani Linux (dan UNIX pada umumnya) dengan mesin Windows yang cukup terkenal adalah Samba.
Samba merupakan aplikasi Unix yang memanfaatkan protokol SMB (Server Message Block). Sebagian sistem operasi memanfaatkan SMB dalam komunikasi client-server-nya, termasuk Windows dan OS/2. Samba memungkinkan mesin Linux berkomunikasi dengan mesin Windows/Dos atau OS/2. Dengan Samba Anda dapat menggunakannya untuk :
1.      Menghubungkan setiap mesin Unix (termasuk Linux) dengan mesin Dos/Windows
2.      Menempatkan mesin Unix (Linux) sebagai Primary Domain Controller sebagaimana yang dilakukan NT.
Oleh sebab itu lewat Samba, Anda dapat membuat server dengan klien produk Microsoft Windows, dengan layanan :
1.      Berbagi (share) file dan printer.
2.      Membantu pengguna browsing di network neighborhood
3.      Memberikan otentikasi kepada tiap klien yang login ke dalam domain
4.      Memberikan atau membantu dengan WINS name server resolution.

Peralatan
1.      Sebuah Mandrake 9.0 Linux Server dengan ProFTP dan SAMBA yang sudah terinstall.
2.      PC client yang terhubung dengan PC Server via LAN.

Langkah Percobaan
FTP Server
1.      Login sebagai root melalui su ke sistem Linux
#su
#passwd
2.      Pastikan ProFTP sudah terinstall
#rpm –qa |grep proftpd
proftpd-1.2.7-1mdk
Jika belum, install terlebih dahulu menggunakan software manager
3.      Lihat file /etc/services
File ini berisi informasi servis TCP/IP yang tersedia, dan yang berhubungan dengan FTP adalah baris berikut:
ftp               21/tcp
Pastikan baris diatas ada sehingga port 21 untuk komunikasi FTP tersedia.
4.      Lihat file /etc/xinetd.d/proftpd.xinetd
Pastikan isinya seperti berikut:
     service ftp
      {
disable = yes
socket_type                 = stream
wait                        = no
user                        = root
server                      = /usr/sbin/in.ftpd
log_on_success              += DURATION USERID
log_on_failure              += USERID
nice                        = 10
disable                     = yes
      }
     Pada contoh konfigurasi diatas, xinetd akan diberitahu bagaimana mengimplementasikan servis ftp pada server tersebut.
5.      Lihat file /etc/ftpusers
File ini berisi user-user yang tidak diperbolehkan mengakses FTP Server Anda. Secara default, file ini berisi:
root
bin
daemon
adm
lp
sync
shutdown
halt
mail
news
uucp
operator
games
nobody
Jika ingin melarang user tertentu untuk mengakses FTP Server, tinggal memasukkan user tersebut ke dalam file /etc/ftpusers
6.      Pengetesan FTP Server
a.       Buka browser dan ketikkan ftp://192.168.1.1 (IP FTP Server), sesuaikan untuk kelompok lain
b.      Masukkan User_name dan Password seperti Gambar dibawah kemudian klik LogOn, tentunya user tersebut adalah user aktif pada PC FTP Server, jadi harus dibuat terlebih dahulu.
c.       Kemudian akan muncul windows layaknya windows explorer, dimana file yang terbuka adalah file-file dalam direktori “/home/user_yang _login“ dan full akses.
  
Login ke FTP Server Linux
Samba (File Server)
1.      Pastikan paket-paket samba sudah terinstall
#rpm –qa |grep samba
samba-server-2.2.7a-8mdk
samba-common-2.2.7a-8mdk
samba-client-2.2.7a-8mdk
2.      Konfigurasi Samba
File konfigurasi samba adalah samba.conf dan terletak di direktori /etc/samba, berikut adalah bagian penting dari file konfigurasi samba yang perlu dirubah sesuai kondisi jaringan
[global]
workgroup = kelompok1
Konfigurasi workgroup adalah menunjukkan Server Samba termasuk dalam workgroup apa, isikan sesuai workgroup kelompok anda, dimana computer client juga memakai workgroup ini.
server string = kelompok1 file server
Konfigurasi ini akan muncul di windows explorer sebagai string keterangan dari Samba Server
host allow = 192.168.1.
Konfigurasi ini dimaksudkan network mana yang boleh mengakses Samba Server, isikan sesuai network kelompok anda.
security = user
Konfigurasi ini digunakan Samba Server untuk mengetahui metode apa yang digunakan mengautentikasi client. Ada tiga nilai yang digunakan yaitu: user, share,  dan server. Gunakan option user yang nantinya akan meminta client untuk mengisi username dan password untuk autentikasi.
interface = 192.168.1.1/24
Konfigurasi ini menunjukkan bahwa Samba Server menggunakan IP 192.168.1.1, dan jika mempunyai IP lain maka harus ditambahkan.
domain logons = yes
Konfigurasi ini berlaku jika computer client menggukan domain untuk koneksi ke jaringan.
Bagian berikut adalah untuk men-share file
[home]
      comment = Home Directories
      browseable = no
      writeable = yes

[master]
      comment = Directory master
      path = /usr/local/src
      public = yes
writeable = no
browseable = yes
     
      [printers]
            comment = Printer kelompok1
            path = /var/spool/samba
            browseable = no
guest ok = yes
printable = yes  

      [umum]
            comment = Boleh diambil
            path = /usr/local
            public = yes
            writeable = no
            browseable = yes
3.      Administrasi Samba
Paket Samba menggunakan du abuah daemon yaitu smbd untuk Samba server dan nmbd untuk Netbios name server. Dan untuk memulai dan menghentikan samba adalah seperti berikut:
#/etc/rc.d/init.d/samba start
#/etc/rc.d/init.d/samba stop
#/etc/rc.d/init.d/samba restart
4.      Pengetesan Samba Server
Buka windows explorer disisi client dan cari komputer Samba Server, kemudian lakukan akses file. Perhatikan no IP harus sesuai dan pastikan secara fisik jaringan tersambung dengan baik.

Referensi
Jhony H. Sembiring, “Jaringan Komputer Berbasis Linux”.
http://www.sdn.or.id/share/ServerLinux/node67.html

No comments:

Post a Comment