Salah satu solusi untuk mempercepat akses internet selain menambah
lebar bandwith adalah dengan mebuat web-cache internal. Linux mempunyai suatu
program yang unique, high-speed, top quality web-cache yaitu Squid. Tidak hanya sebagai web-cache,
tetapi Squid juga berfungsi sebagai proxy server. Proxy server adalah sebuah program yang menerima request dari client
seperti web browser atau ftp client dan meneruskan requst tersebut ke internet
server yang dituju. Jadi seakan-akan client merasa langsung berhadapan dengan
internet server yang dituju, padahal datanya di arahkan dulu ke proxy server
kemudian oleh proxy server dilanjutkan ke internet server yang dituju.
Tanpa Proxy
Web browser/ftp client
|
Internet Server
Dengan Proxy
web browser/ftp client
|
Proxy Server
|
Internet Server
Terus apa kelebihannya sistem dengan proxy ini? Apabila kita
menggunakan sistem ini, data yang di-request dari client akan diarahkan ke
proxy server kemudian dilanjutkan ke internet server. Saat data dari internet
server datang maka data akan diarahkan oleh Internet Server ke proxy server
(bukan langsung ke web browser/ftp client). Kemudian proxy server
melanjutkannya ke client yang merequest dan juga menyimpan kopinya sebagai
web-cache di harddisk. Apabila ada user lain yang merequest data yang sama
lagi, maka proxy server dapat mengambilkan data tersebut dari harddisknya dan
mengirimkannya ke user tanpa harus mengambil dari internet server yang dituju
lagi.
Bayangkan kalau request ini terjadi berpuluh atau beratus kali maka kita bisa mereduksi penggunaan bandwith kita secara signifikan.Tetapi beberapa hal yang perlu di ingat bahwa Squid hanya menyimpan data web (web-only cache). Artinya data yang di simpan hanya yang menggunakan protokol HTTP. Squid tidak akan menyimpan data multimedia seperti real audio, FTP atau yang lainnya yang bukan menggunakan portokol HTTP. Squid dapat menyimpan FTP request apabila FTP request tersebut diarahkan sebagai protokol HTTP. Demikian juga dengan WAIS dan Gopher. Selain itu Squid juga dapat menyimpan secure SSL transactions dengan menggunakan protokol HTTP.
Bayangkan kalau request ini terjadi berpuluh atau beratus kali maka kita bisa mereduksi penggunaan bandwith kita secara signifikan.Tetapi beberapa hal yang perlu di ingat bahwa Squid hanya menyimpan data web (web-only cache). Artinya data yang di simpan hanya yang menggunakan protokol HTTP. Squid tidak akan menyimpan data multimedia seperti real audio, FTP atau yang lainnya yang bukan menggunakan portokol HTTP. Squid dapat menyimpan FTP request apabila FTP request tersebut diarahkan sebagai protokol HTTP. Demikian juga dengan WAIS dan Gopher. Selain itu Squid juga dapat menyimpan secure SSL transactions dengan menggunakan protokol HTTP.
Peralatan
1.
Sebuah
Mandrake 9.0 Linux Server dengan Squid yang sudah terinstall.
2.
PC
client yang terhubung dengan PC Server via LAN.
Langkah Percobaan
1.
Login
sebagai root melalui su ke
sistem Linux
#su
#passwd
2.
Pastikan Squid sudah terinstall
#rpm –qa |grep squid
squid-2.5.STABLE1-7mdk
Jika belum,
install terlebih dahulu menggunakan software
manager
3.
Lakukan konfigurasi pada file
/etc/squid/squid.conf dengan mengubah beberapa parameter sebagai berikut:
http_port 3128
Konfigurasi ini untuk program Squid menentukan pada port berapa koneksi
dengan client dilakukan.
cache_mem 128 MB
Konfigurasi ini menentukan besarRAM yang dapat digunakan oleh Squid.
Semakin besar RAM yang dialokasikan untuk Squid, biasanya kinerja Squid juga
akan semakin baik
cache_dir ufs /var/spool/squid 400 16 256
Konfigurasi ini digunakan untuk menentukan letak direktori cache,
besar kapasitas cache, jumlah direktori leve-1, dan jumlah direktori level-2
atau direktori yang dibuat dibawah level-1. Contoh diatas menunjukan alokasi
ruang hardisk 400 MB untuk cache Squid yang diletakkan pada direktori /var/spool/squid. Dengan direktori
level-1 sebanyak 18 dan direktori level-2 sebanyak 256.
acl all src 0.0.0.0/0.0.0.0
acl manager proto cache_object
acl localhost src 127.0.0.1/255.255.255.255
acl to_localhost dst 127.0.0.0/8
acl kelompok1 src 192.168.1.0/255.255.255.0
http_access allow kelompok1
http_access deny all
icp_access allow kelompok1
icp_access dent all
Konfigurasi ini sangat penting untuk menerapkan “akses terbatas” (restriction access) pada Proxy Server. Pertama
tentukan IP Address yang digunkan dalam jaringan misalnya untuk kelompok 1
adalah 192.168.1.0/24, maka IP tersebut dimasukkan dalam “acl” , selanjutnya
tentukan apakah IP tersebut diberi hak akses internet dalam hal ini konfigurasi
yang menangani adalah “http_access” juga apakah mereka berhak bertukar cache
dengan proxy server melalui konfigurasi “icp_access”.
visible_hostname proxy.kelompok1.ac.id
Konfigurasi ini digunakan untuk memunculkan nama hostname jika
terjadi kesalahan saat client mengakses Proxy Server. Jika visible_hostname
tidak ada, maka secara default Proxy akan menggunakan fungsi gethostbyname() untuk mendapatkan
hostname.
cache_mgr proxy@kelompok1.ac.id
Konfigurasi ini digunakan untuk menetukan alamat email admin yang
bertanggungjawab terhadap Proxy Server.
Administrasi Squid
1.
Merestart Squid
#/etc/rc.d/init.d/squid
restart
squid stop [OK]
squid start [OK]
2.
Melihat siapa saja yang
mengakses dan mengakses apa ?
#tail –f
/var/log/squid/access.log
Referensi
Jhony H. Sembiring, “Jaringan
Komputer Berbasis Linux”.
http://palembang.linux.or.id/modules.php?op=modload&name=News&file=article&sid=29
Selamat Mencoba Kawan...!!!
Selamat Mencoba Kawan...!!!
No comments:
Post a Comment